Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Gula di Jawa Timur

1 May 2024 - 17:00 WIB
Dokumentasi Satgas Pangan

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Tim Satgas Pangan Polri melakukan pengecekan stok dan pendistribusian gula di PT Kebun Tebu Mas, Jawa Timur. Pengecekan dilakukan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dari pihak produsen terhadap komoditi gula.

Kanit III Subdit I Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri AKBP Adithia Bagus menjelaskan, PT Kebun Tebu Mas bergerak dalam memproduksi gula kristal mentah menjadi gula kristal putih (GKP) dan gula kristal rafinasi (GKR).

"Stok yang dimiliki PT.Kebun Tebu Mas yaitu stok GKP sebanyak 6.040 ton (28-April-2024), dan stok GKR sebanyak 25.082,4 ton (28-April-2024)," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/4/24).

Menurutnya, produksi gula di perusahaan tersebut realisasi dan pendistribusian importasinya sebanyak 55.000 (raw sugar). Jika dirinci, satu kapal sebanyak 29.858.230 ton (26/02/24-MV.Yasa Enirhan) dan kapal dua sebanyak 24.972.730 ton (25/03/24-MV. Red Orchid). Dengan begitu, totalnya mencapai 54.830,96 ton.

Baca Juga: [HOAKS] Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda KPU

"Produksi raw sugar ke GKP sebesar 29.003 ton (52,92% dari total realisasi raw sugar), penggilingan tebu tahun 2023 sebanyak 953.214 ton (diambil dari tebu milik petani) dengan menghasilkan GKP sebanyak 71.849 ton. Target penggilingan tebu tahun 2024, sebanyak 1 juta ton dengan harapan menghasilan GKP sebanyak 80 ribu ton (satu musim giling)," jelasnya.

Ia mengungkap, musim penggilingan atau panen raya diperkirakan pertengahan bulan Mei sampai November 2024.

Menurutnya, PT Kebun Tebu Mas dalam memproduksi GKR mendapatkan bahan baku dari Import yaitu Raw Sugar yang diimport dari Thailand, Brazil, dan Australia. Kemudian, dalam memproduksi GKP menggunakan bahan baku Raw Sugar (importasi) dan tebu lokal.

"Bahwa kapasitas produksi PT. Kebun Tebu Mas sebesar GKP 12.000 ton/hari, dan GKR 3.000 ton per hari. Adapun, terkait dengan produksi GKR merupakan fasilitas kemudahan import tujuan eksport (KITE), seluruh hasil produksi GKR dikhususkan untuk tujuan ekspor," ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, harga pendistribusian dari PT KTM ke distributor, yaitu harga GKP 50 Kg sebesar Rp16.300/Kg dan harga GKP 1 Kg sebesar Rp16.700/Kg. Menurutnya, sistem penyerapan tebu di PT KTM ketika pihak petani menawarkan hasil tebul dan dibeli langsung oleh PT KTM.

"Jumlah petani yang diserap oleh PT.KTM 2.315 orang. Terdapat 18 perusahaan distributor dari PT.KTM dengan wilayah pemasaran Sulawesi, NTT, NTB, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Jawa Timur, Kalsel, Kaltim dan Kalteng," ujarnya.

Kemudian, ia menambahkan rencana tindak lanjut yang dilakukan Tim Satgas Pangan Polri bersama stakeholder terkait untuk mendorong kelancaran sistem pendistribusian GKP dari produsen-distributor-end user, memastikan tidak ada penyalahgunaan dari pihak Produsen. Selain itu, melakukan monitoring di tahap distributor, untuk memastikan ketersediaan di retail modern dan pasar tradisional.

(ay/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment